CIAMIS...
Warga Desa Cikupa Kecamatan Kawali yang
berada di kaki Gunung Sawal kembali digegerkan dengan kemunculan macan
tutul. Menurut warga sekitar, penangkapan macan di daerahnya adalah
kejadian ketiga kalinya.
”Di desa ini telah tiga kali mengamankan
macan dari tiga jenis yaitu Macan Lodaya, Macan Kumbang dan Macan Tutul
Jawa (Panthera Pardus Melas),” ungkap Iwan Permana (40) warga rt 02 RW
03, Desa Cikupa, Kecamatan Kawali.
“Kemunculan hewan ini diawali sekitar
tahun 2009 ke perkampungan, tahun 2010 hewan jenis lodaya berhasil
diamankan warga. Tahun 2015 satu ekor macan kumbang dan sekarang satu
ekor macan tutul,” tambahnya.
Warga lainnya, Dani menerangkan, warga
di desanya sering kehilangan ternak baik itu ayam atau kambing.
“Beberapa hari yang lalu macan kumbang masuk ke kandang ayam milik saya.
Setelah mengetahui ada macan tutul pernah masuk kandang ayam saya,
malam Kamis kami bersama masyarakat dan para sesepuh membuat perangkap
di samping rumah saya karena takut mengancam keluarga dan masyarakat
sekitar kaki Gunung Sawal. Dan hasilnya sekarang warga kami mengamankan
macan tutul berjenis kelamin jantan,” terang warga RT 05 RW 03 ini.
Sementara itu, Kepala Resort wilayah
III Gunung Sawal, Warid mengatakan, pihaknya langsung turun ke lokasi
untuk melakukan pengecekan terhadap satwa dilindungi itu. Menurutnya
hewan yang ditemui tergolong spesies macan dengan jenis macan tutul.
Hewan ini usianya sekitar dua tahunan.
“Penyebab turunnya macan tutul ini masik
kita selidiki apa karena lapar, rusak habitat, apa populasi terlau
banyak,” jelas Warid.
“Minggu besok kita akan turunkan tim kita selidiki tentang kemunculan macan di perkampungan,” tambahnya.
Kondisi macan tutul yang ditangkap warga
Kamis pagi (06/10) itu secara kasat mata sehat. “Tapi yang saya
khawatirkan ada luka dalam yang tidak terlihat dan yang paling saya
khawatirkan dehidrasi yang akan menimbulkan hewan itu lemas,” ungkap
Warid.
Masih menurut Warid, rencananya macan
tutul tersebut akan dievakuasi oleh BKSDA. “Rencana akan kami ke Gunung
Ciremai karena menurut penelitian di Gunung Ciremai ada satu ekor,
sebelum di lepas kami akan mengkaji dulu,” pungkasnya.