Senin, 25 Juli 2016

Striker muda berbakat

|
Nama: Muchlis Hadi Ning SyaifullohPosisi: Penyerang Tengah
Tanggal Lahir: 26 Oktober 1996

Penyerang timnas Indonesia U-19, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, merupakan pemain kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, 26 Oktober 1996. Muchlis adalah sulung dari dua bersaudara. Adiknya yang masih SMP, Nur Hadi Susanto, juga hobi sepak bola. “Adiknya juga mulai kelihatan (bakatnya),” ucap Samsul.
Ibu Muchlis, Sulifah, mendukung penuh karier anak-anaknya di sepak bola. “Saya mendukung saja dan mendoakan yang terbaik,” kata Sulifah. Lahir dari seorang ayah yang juga pesepak bola di Jawa Timur. Ayahnya, Samsul Hadi, adalah bekas pemain Persekap Pasuruan dan Assyabaab Surabaya era 80 hingga 90-an.
Assyabaab merupakan salah satu tim legendaris di Jawa Timur yang mencetak pemain-pemain nasional. Sejumlah pemain legendaris Assyabaab dan Persebaya era 90-an yang pernah satu tim dengan Samsul antara lain Mustakim dan Putut Wijanarko. “Saya dulu stopper,” kata pria bertubuh pendek dan berbadan kekar ini saat ditemui di rumahnya, Desa Blimbingsari, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu, 12 Oktober 2012.

Samsul merintis karier sepak bola mulai dari Persekap Pasuruan sejak 1983. Lalu selama 1985 hingga 1993 bergabung dengan Assyabaab Surabaya yang berganti nama Assyabaab Salim Grup. “Pada tahun 1989 Assyabaab juara satu Divisi I Galatama,” katanya.
Menginjak usia 35 tahun, Samsul sempat bermain di klub amatir lainnya seperti Kroto Kristal dan Putra Surabaya (Pusura) hingga tahun 1994. Tahun 2009, pria kelahiran Pasuruan, 14 Mei 1966 itu mulai menjadi pelatih sepakbola setelah mendapat lisensi pelatih level D.
Tahun 2009 hingga 2010, Samsul sempat menjadi pelatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) GenB, Kota Mojokerto. Karena tak cocok dengan sistem pembinaan GenB, ia memutuskan keluar dan mendirikan SSB Sinar Mas, Kota Mojokerto, sejak 2011 hingga sekarang.
Samsul Hadi mengatakan, anak sulungnya itu meniti karier sejak di klub kampung, Persatuan Sepakbola Blimbing Sari (PSBS), Desa Blimbingsari, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Pertandingan antarkampung (tarkam) sudah sering dijalani Muchlis. “Sejak kecil bakatnya main bola sudah kelihatan,” kata Samsul, Sabtu, 12 Oktober 2013. Setelah kenyang dengan pertandingan tarkam, Muchlis meniti karier di sejumlah klub amatir dan profesional kelompok umur U-13 hingga U-19 sekarang.
Muchlis sempat bergabung dengan Persebaya U-14, Arema Domhils (Malang) U-15, Banteng Muda (Malang) U-16, hingga bergabung dengan Persekap Pasuruan Junior sejak 2012 sampai sekarang.
Di kelompok usia muda itu, Muchlis sempat mengikuti sejumlah kompetisi seperti Piala Yamaha Indonesia, Invitasi Sepakbola Usia Muda U-14 Kementerian Pemuda dan Olahraga, Piala Manchester United Premier League (MU PC) yang diadakan mulai dari tingkat Pengurus Cabang PSSI dan sebagainya.
Hingga akhirnya ia terjaring tim nasional U-17 hingga U-19 sekarang dan menjuarai turnamen internasional seperti juara pertama ajang HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012 di Hong Kong, juara dua Piala Pelajar Asia 2012 di Iran, hingga juara ASEAN Football Federation (AFF) U-19 September 2013. 


“Muchlis itu bisa jadi striker dan winger (sayap),” katanya. Menurut Samsul, karena sudah berbakat, tidak ada paksan pada Muchlis dalam berlatih sepakbola. “Saya tinggal mengarahkan saja,” ucapnya. Ia berharap karier Muchlis terus menanjak dan sukses di dunia bola.
Sama dengan Samsul, karakter Muchlis memang petarung. Berbeda dengan Samsul yang dulu menjadi center back atau stopper, Muchlis yang memiliki postur badan lumayan tinggi lebih suka jadi striker alias penyerang. Salah satu tetangga yang masih kerabat Muchlis, Ardi, mengakui kemonceran Muchlis. “Fisiknya kuat dan larinya cepat,” ujarnya. Menurutnya, Muchlis rajin menjaga kebugaran fisiknya. “Dia sering lari-lari di halaman perkampungan sini,” tutur pelajar SMP ini.




0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2010 LA TAHZAN

Template N2y Shadow By Nano Yulianto