1. Terjaga dari dunia
Dia tidak membiarkan dunia dan menguasainya. Dia tidak akan membiarkan kita selama 24 jam hanya melulu melihat dunia.
Jika kita dapatkan diri kita selama 24 jam mengingat Allah, maka itu tanda-tanda cinta Allah.
Nabi
bersabda : ” Sesungguhnya Allah akan menjaga hambaNya yang beriman –dan
Dia mencintaiNya- seperti kalian menjaga makanan dan minuman orang
sakit (diantara) kalian, karena kalian takut pada(kematian)nya
(HR. Al Hakim, Ibnu Abi ’Ashim dan Al Baihaqi) ini hadist sahih.
Nabi
bersabda: ” Jika kamu melihat Allah memberikan dunia pada hamba Nya
karena maksiat yang ia sukai, maka itu hanya pengulur waktu belaka”
Lalu Rasul membaca Ayat :
QS. Al An’am 44
44-
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika
itu mereka terdiam berputus asa.
Diantara tanda cinta Allah pada hambaNya ialah Dia menjadikan hambaNya hamba yang shalih.
Jika
kita dapatkan diri kita menuju keshalihan, meski di titik awal
keshalihan, tetapi kita selangkah maju menuju keshalihan itu. Maka itu
adalah tanda cinta Allah .
”
Allah memberikan dunia pada yang Dia cintai dan yang Dia benci . Tetapi
Dia tidak memberikan (kesadaran ber) agama, kecuali kepada yang Dia
Cintai. Maka barang siapa diberikan (kesadaran ber) agama oleh Allah,
berarti ia dicintai olehNya” ( HR. Imam Ahmad, Al Hakim dan Al Baihaqi)
3. Memahami Agama
Ini adalah persoalan bertahap seperti keshalihan. Artinya kita akan mendapatkannya setahap demi setahap.
4. Kelembutan
Dia akan menjadikan hambaNya sosok yang tenang, pribadi yang tidak emosional dan mudah bergejolak hanya karena hal-hal sepele.
” Jika Allah menginginkan kebaikan penghuni satu rumah, maka Dia masukkan kelembutan” (HR. Imam Ahmad, Al Hakim dan At Tarmidzi)
5. Mudah melakukan ketaatan
6. Sulit melakukan maksiat
Diantara
tanda cinta Allah pada hambaNya ialah kesulitan melakukan maksiat. Ia
tidak akan bisa melakukan maksiat, dan jika ia terbiasa melakukan
maksiat, maka ia akan merasakan itu sangatlah sulit sehingga ia tidak
bisa melakukan itu. Itu tanda cinta Allah.
7. Husnul Khatimah
Diantara
cinta Allah, Dia menutup umurnya dengan amal shalih. Ini sangat
penting, sebagian manusia menghabiskan umurnya dalam ketaatan, tetapi
mati dalam keadaan bermaksiat kepada Allah.
Abu Bakar berkata : ” Jika satu kakiku di dalam surga, dan kaki yang lain diluar surga, maka aku belum aman”
Jika kita melakukan maksiat, takutlah pada kematian, dan hati-hatilah kalau kita mati dalam keadaan melakukan maksiat.
Rasul Bersabda: ” Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memaniskannya”
Sahabat bertanya : ” Apa itu memaniskannya ya Rasulullah? ”
Ia
berkata : ” Dia akan memberi ia petunjuk untuk melakukan kebaikan saat
menjelang ajalnya, sehingga tetangga akan meridhainya-atau ia berkata-
orang sekelilingnya” (HR. Al Hakim)