Kini diperkirakan masih ada 19 orang pengikut Santoso yang belum tertangkap dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) pemerintah meminta sisa-sisa kelompok Santoso ini bisa menyerahkan diri jika mereka menyerah pemerintah akan mempertimbangkan untuk memberikan pengampunan, pengampunan ini dilakukan melalui pendekatan lunak dari pemerintah mulai dari pendekatan religi hingga budaya.
"ya kalau dia turun semua ya kita akan pertimbangkan untuk kita berikan pengampunan karena itu juga warga negara Indonesia tadi sudah saya sampaikan pemerintah atau presiden mendekati masalah ini dengan pendekatan soft approach yaitu pendekatan melalui agama dan mulai budaya tapi bukan berarti kita tidak bisa Hard Approach yang tadi Santoso ditembak mati kan karena pendekatan Hard Approach karena tidak bisa mengikuti soft approach lagi, ada indikasi-indikasi ke sana dan pesan-pesan itu telah kami sampaikan" ujar Luhut Binsar Pandjaitan Menko Polhukam.
"ya kalau dia turun semua ya kita akan pertimbangkan untuk kita berikan pengampunan karena itu juga warga negara Indonesia tadi sudah saya sampaikan pemerintah atau presiden mendekati masalah ini dengan pendekatan soft approach yaitu pendekatan melalui agama dan mulai budaya tapi bukan berarti kita tidak bisa Hard Approach yang tadi Santoso ditembak mati kan karena pendekatan Hard Approach karena tidak bisa mengikuti soft approach lagi, ada indikasi-indikasi ke sana dan pesan-pesan itu telah kami sampaikan" ujar Luhut Binsar Pandjaitan Menko Polhukam.
Tewasnya santoso sebelum 19 anggotanya tertangkap.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan Operasi
Tinombala akan diperkuat guna memburu 19 anggota kelompok Mujahidin
Indonesia Timur (MIT) lainnya, tiga di antaranya perempuan.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo mengatakan pihaknya meminta anggota MTI yang tersisa di pegununan di Poso untuk segera menyerah dan menjalani proses hukum. Dia memperkirakan sisa anggota kelompok itu, selepas Santoso tewas pada Senin, berjumlah 19 orang, dengan tiga di antaranya adalah perempuan.
Dia menyatakan dirinya bersama dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah sepakat untuk melanjutkan dan memperkuat Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah. Diketahui, pemimpin MIT Santoso tewas bersama rekannya, Moktar setelah baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala pada Senin malam.
“TNI dan Polri akan manfaatkan momentum ini untuk meningkatkan operasi dan operasi Tinombala tak akan mengendor, malah semakin kuat,” kata Gatot dalam keterangan resminya, Kamis (21/7).
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo mengatakan pihaknya meminta anggota MTI yang tersisa di pegununan di Poso untuk segera menyerah dan menjalani proses hukum. Dia memperkirakan sisa anggota kelompok itu, selepas Santoso tewas pada Senin, berjumlah 19 orang, dengan tiga di antaranya adalah perempuan.
Dia menyatakan dirinya bersama dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah sepakat untuk melanjutkan dan memperkuat Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah. Diketahui, pemimpin MIT Santoso tewas bersama rekannya, Moktar setelah baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala pada Senin malam.
“TNI dan Polri akan manfaatkan momentum ini untuk meningkatkan operasi dan operasi Tinombala tak akan mengendor, malah semakin kuat,” kata Gatot dalam keterangan resminya, Kamis (21/7).
0 komentar:
Posting Komentar